PERJALANAN HIDUP
Nama
saya Sandika Putra, saya lahir pada tanggal 02 mei 1994 di Jakarta, saya
mempunyai hobi bermain musik cadas dan sepak bola, dan cita-cita saya ingin
menjadi permain band metal terkenal seperti Nasum, Suffocation, Napalm Death,
Cannibal Coprse dan masih banyak lagi yang lainnya baik di dalam negeri ataupun
di luar negeri.
Saya tinggal di Jakarta tepatnya di Lenteng Agung, disana
saya tinggal bersama orang tua saya dan kedua adik saya. Adik saya yang pertama
bernama Ajie Kurniawan dan yang kedua bernama Seshar Novian, kedua adik saya
itu laki-laki oleh sebab itu kami bertiga sering bertengkar baik hal besar
maupun hal sepele sekalipun seperti berebutan main PS sampai berebutan uang.
Saya dulu bersekolah mulai dari TK di Rosari, SD di SDN
Pejaten Timur 01 Pagi, SMP di SMPN Negeri 239 Jakarta, dan SMK di SMK Yapimda.
Saya masuk UNINDRA karena harga terjangkau dan sudah terjamin, saya mengambil
TI karena saya suka computer dan ingin menjadi perakit computer yg handal.
Ketika saya duduk dibangku kelas 2 SMP saya pernah menjuarai tournament sepak
bola wilayah jagakarsa dengan mendapatkan juara 3 lewat adu pinalti, walaupun
juara 3 saya tetap bangga karena saya mendapatkan piala sepak bola pertama
untuk sekolah saya itu dan setelah 1 tahun kemudian menjadi runner up pada
kejuaraan yg sama.
Saya masuk SMP sejak tahun 2006 setelah lulus dari SDN
Pejaten Timur 01 Pagi. Disini saya mendapatkan teman banyak walaupun berbeda
watak seperti teman SD saya tapi saya senang karena mereka sopan dan juga
bertemu guru-guru yg baru biasanya mengajar anak murid baik dan sopan tapi kali
ini berubah menjadi macam-macam watak ada yg galak, baik, kocak dan sampai ada
yang kalau berbicara dari mulutnya itu mengeluarkan iler hahaha.
Pertama kali saya masuk SMP saya hanya anak polos yang
tidak tahu apa-apa tetapi saya rajin dan disana juga banyak terdapat
ekstrakulikuler mulai dari sport, bela diri, sampai rohis. Saya mengikuti
ekstrakulikuler bela diri salah saatunya adalah silat karena diekstrkulikuler
ini mental saya dapat diuji dan juga dapat menguji keberanian saya.
Pada ujian kenaikan sabuk, saya dan teman seperguruan
saya berangkat ke puncak untuk berlatih dan meningkatkan keahlian saya.
Setibanya disana saya langsung disuruh pelatih untuk berganti pakaian dan
langsung berlatih.
Setelah berlatih jam makan siang pun tiba dan
sekalian untuk beristirahat tentunya. Namun, untuk mendapatkan makan siang itu
mental saya diuji dengan cara
berduel dengan teman ataupun senior yang ada disana, ya jelas saya kalah karena
postur tubuh yg kecil dan mental yg masih lemah. Walaupun kalah saya tetap
diberi makan tetapi dengan catatan tanpa sendok dan air minum.
Setelah itu saya makan dengan lahap karena memang sudah
lapar sekali tetapi karena seret dan tidak ada air untuk minum akhirnya saya memutuskan
untuk kesungai untuk minum sekaligus cuci muka. (hina sekali hidup saya waktu
itu)
Dan
tidak berlangsung lama akhirnya saya memutuskan untuk berhenti karena mental
saya yg belum kuat dan fisik saya yang masih lemah untuk melakukan kegiatan
demi kegiatan tersebut. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengikuti
ekstrakulikuler futsal dan kebetulan pelatih futsal itu saya kenal dekat yaitu
orang yang sering mengajak saya ikut tournament.
Tournament
terakhir saya yaitu ikut kejuaran antara wilayah dan saya membela Jakarta
selatan bersama teman saya yang juga 1 sekolah dengan saya dan juga sudah
berteman dengan saya sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Dulu saya sempat menuntut ilmu sepak bola saya di SSB
Jayakarta Ragunan, disana saya termasuk orang yg disegani bukan karena bandel
tp karena kemampuan saya dalam mengolah bola termasuk yang terbaik diantara
temen-temen saya dan sampai akhirnya saya pindah ke club Urakan F.C di Condet
Raya karena bujukan teman saya yang pernah berlatih di luar negeri.
Setelah saya lulus SMP saya melanjutkan di SMK mengambil
jurusan Multimedia dan di SMK itu saya adalah lulusan kedua oleh karena itu
teman saya mengusulkan untuk membuat komunitas Multimedia di SMK saya bernama
MULTIMEDIAxREVENGE, Saya termasuk murid yang rajin sedikit walaupun cuek dan
disana saya bertemu teman-teman yang juga sama menyukai music cadas seperti
saya, dan pada akhirnya kami sepakat membentuk band cadas.
Dan dalam membentuk band ini saya dan teman saya berusaha
keras untuk mencari nama yang cocok dan genre yang akan kami bawakan, pada
akhirnya kami sepakat menggunakan nama GUILTY yang mempunyai arti bersalah dan
kami membawakan genre Deathcore seperti Carnifex, Job For A Cowboys, dan
Suicide Silence. Saya dan teman saya berlatih sungguh-sungguh hingga akhirnya
teman saya mengusulkan untuk manggung dan saya menyetujuinya .
Saya mempunyai hobi bermain music sejak umur saya 7
tahun, sejak itu saya mulai berlatih memainkan alat music gitar karena ayah
saya juga bias bermain gitar akhirnya ayah saya mengajarkan saya, dan semua
hobi saya ini didukung oleh orangtua, saudara saya, dan bahkan pacar saya juga
mendukung sampai saat ini.
Saya sayang orangtua saya selain dia mendukung atas semua
kegiatan saya tetapi juga karena mereka merawat saya dengan sabar dan penuh
kasih sayang walaupun saya sering sekali bandel dan sering sekali melawan
mereka.
Pertama
kali saya manggung di Bulungan Outdoor Jakarta, walaupun tidak terlalu puas
karena alat yang kurang bagus tetapi saya senang karena sedikit demi sedikit
nama band saya mulai dikenal banyak orang, dan setelah manggung saya berkumpul
di Distro senior saya untuk berkumpul bersama band senior saya KARANG dan
Morpheous.
Dan kedua kalinya saya manggung di Rossi Musik Fatmawati
dan disana saya sangat puas karena acara tersebut diramaikan band-band ajib,
ketika saya manggung semua orang maju kedepan untuk moshing atau meramaikan
didepan stage dan seperti biasa setelah selesai saya berkumpul bersama dengan
band cadas lainnya agar lebih dekat
dengan sesame komunitas underground.
Tetapi bersama band saya GUILTY tidak berlangsung lama
karena ada masalah internal yang tidak kunjung usai, dan akhirnya kami
memutuskan bubar pada awal tahun 2012 lalu. Karena saya dan teman saya masih
bersemangat membentuk band akhirnya teman saya sekaligus pemilik distro
mengusulkan saya membentuk dengan genre Grindcore dan saya menyetujuinya, teman
saya pun itu memberi nama DUBUR yang memiliki arti walupun banyak tetap satu.
Bersama band baru ini saya sudah mengguncang Rossi Musik
Fatmawati, balai rakyat depok 2, dan insya allah pada tanggal 10 November 2012
akan manggung di Cibinong bersama senior saya dan band bandung yg bernama Noise
Damage.
Setelah lulus dari SMK band saya tetap berdiri sampai
sekarang dan saya bersama teman saya mempunyai kepentingan masing-masing baik
kuliah maupun kerja. Tetapi, walaupun begitu saya tetap biasa mencuri waktu
untuk latihan dan berkumpul untuk menggarap lagu walupun sulit mencari waktu
yang tepat. Saya juga ingin membuat album dalam waktu dekat ini agar secepatnya
bisa go international.
Saat pertama kali saya masuk UNINDRA suasananya berbeda
sekali pada saat saya sekolah karena disini banyak teman baru dan senior dari
berbagai jurusan baik itu DKV, TI, Ekonomi, ataupun Sastra Bahasa. Tetapi yang
paling mengesankan adalah disini tidak ada guru atau wali kelas karena di
kampus sebutan bagi mereka adalah dosen, dosen disini pun ada yang galak, baik,
ramah, sopan dan ada juga yang kocak. Menurut saya, dosen paling asik adalah
pak Randy yaitu dosen PA jurusan saya, selain dia kocak dia juga mengajarkan
kita bagaimana menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan
sehari-hari.
Saya dikampus UNINDRA ini mengambil jurusan TI karena
menurut saya jurusan ini banyak tantangan baik dalam merakit computer maupun
membuat software tertentu. Oleh karena itu, saya masuk UNINDRA karena saya suka
tantangan baru bukan berarti tantangan untuk berkelahi atau apapun seperti anak
kuliahan sekarang yang hanya mencari nama dengan cara bandel dan bergaya seperti
jagoan.
Kuliah saya terbilang lancar karena saya dari keluarga
yang tidak pas-pasan, walaupun begitu saya tidak sombong. Disini teman saya
cukup banyak karena berkenalan dengan cara sok kenal, walaupun begitu saya
tidak malu karena banyak teman itu lebih baik dibandingkan banyak musuh.
Saya kuliah semester 1 dan hampir selesai tetapi banyak
sekali tugas jika kuliah maknya saya sangat benci kalau mengerjakan tugas
terlalu banyak dari mulai tugas makalah, presentasi, sampai tugas individual
tapi professional saja untuk mengerjakan supaya naik ke semester 2 dengan nilai
yg baik dan tidak ada yang remed satu pun mata kuliah.
Disini system remednya itu unik jika kita remed atau
mendapatkan nilai C kebawah kita harus ulang di semester 3 dan itu harus
mengulang bersama mahasiswa semester 1 lainnya. Karena itu, saya tidak ingin
nilai saya remed dan mendapatkan C karena jika remed hanya akan menambah beban
kuliah di semester selanjutnya baik dalam tugas-tugas maupun uang untuk
pembayaran semester.
Sebelum masuk UNINDRA, saya juga harus mengikuti kegiatan
seminar yang sangat membosakan karena hanya menunggu orang berbicara sampai
makan siang dan setelah makan siang selesai dilanjutkan lagi berbicara. Pada
saat itu saya seminar di Cilandak dan saya dating bersama teman-teman saya,
acara itu berlangsung mulai jam 9 pagi sampai dengan jam 4 sore yang membuat
saya mengantuk dan kegiatan itu berlangsung selama 2 hari.
Setelah seminar selesai saya bermain dirumah teman saya
didaerah Cilandak dan disana saya hanya menumpang untuk tidur karena sangat
lelah dan sangat malas untuk pulang kerumah. Akhirnya saya resmi menjadi
mahasiswa UNINDRA bersama teman saya dan teman saya ini adalah teman 1 band
saya, tetapi berbeda jurusan karena dia mengambil jurusan DKV.
Saya mempunyai keinginan untuk menjadi pengusaha setelah
lulus dari kuliah dan juga ingin menjadi band cadas atau band metal yang
terkenal baik di luar negeri maupun di dalam negeri, dan untuk mencapai itu
saya akan berusaha keras untuk lulus kuliah dengan nilai yang baik dan tidak
mengecewakan kedua orangtua saya, saudara saya dan teman saya yang selalu
mendukung saya. Karena jika kita tidak berusaha dan optimis untuk meraih
keinginan kita sampai kapan keinginan dan cita-cita kita tersebut dapat terwujud.
Dan jika saya sukses dalam usaha dan band saya, saya
ingin sekali membahagiakan kedua orangtua saya yang telah merawat saya susah
payah hingga bisa sampai sekarang ini, saya juga ingin memberangkatkan mereka
pergi haji ke tanah suci Mekkah untuk melaksanakan Rukun Islam yang ke 5.
Karena tanpa kedua orangtua saya, saya ini bukan siapa-siapa bahkan tidak akan
ada didunia dan mungkin saya akan menjadi seperti orang yang tidak beruntung,
yang tidak mempunyai orangtua, mencari uang dengan mengamen atau yang lainnya.
Oleh karena itu, orangtua adalah segalanya untuk saya dan mereka adalah hidup
saya (They are my life).